Untuk menghasilkan dokter yang
terampil dan berakhlakul kharimah,
Universitas Islam Bandung (Unisba) menempa mahasiswanya dengan ilmu agama dan
keterampilan lain melalui kegiatan pesantren. Tak tanggung-tanggung, sebelum
terjun ke masyarakat, mahasiswa kedokteran Unisba harus melalui tiga kali
kegiatan pesantren, mulai dari Pesantren Mahasiswa, Pesantren Calon Sarjana,
dan terakhir Pesantren Calon Dokter.
Sebagai alumni bergelar dokter,
ilmu yang dimiliki lulusan Unisba bisa saja sama dengan lulusan dari Perguruan
Tinggi (PT) lain, namun karekter dan perilakunya tentu akan berbeda dengan
alumni lain. Demikian disampaikan Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH.,
MH saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pesantren Calon Dokter angkatan ke
IV Tahun Akademik 2018-2019, di Aula Kampus 2 Ciburial Unisba, Senin (20/5).
Rektor mengatakan, kegiatan
Pesantren Calon Dokter merupakan pemantapan atau sentuhan akhir Unisba dalam
melahirkan lulusan yang berkarakter 3M (Mujahid,
Mujtahid, Mujaddid). Saat terjun ke dunia kerja, Rektor berharap
lulusan Unisba harus bisa menunjukan jati diri sebagai dokter lulusan Unisba.
“Saudara sudah dibekali ilmu
kegamaan dalam kegiatan pesantren ini jadi ketika bekerja biasakan untuk berdoa
terlebih dahulu sebelum menindak pasien. Mungkin jika saudara bekerja di
instansi pemerintahan hal ini agak sulit diterapkan karena jumlah pasien dalam
sehari bisa mencapai ratusan. Namun, jika nanti saudara membuka praktek
pribadi maka perilaku islami semacam itu harus dibiasakan kembali,” jelasnya.
Lebih lanjut Rektor
menambahkan, tak sedikit alumni Unisba yang kini berkiprah menjadi petugas
kesehatan haji di Indonesia. Menurutnya kegiatan pesantren ini juga bisa
menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mengenal dan mempelajari bahasa arab.
Kegitan Pesantren Calon Dokter
angkatan ke IV Tahun Akademik 2018-2019 diikuti sebanyak 139 mahasiswa dengan
rincian 43 orang laki-laki dan 96 perempuan. Kegiatan tersebut
berlangsung dari tanggal 20 sampai 26 Mei 2019.
Selama tujuh hari di kampus
Ciburial, para peserta mendapat berbagai materi dari narasumber yang meliputi
materi Maqoshid Syariah
dalam Bidang Kedokteran, Thaharah dalam Keadaan Sakit, Haid dan Nifas, Tibb An
Nabawi (Pengobatan ala Rasulullah), Etika Terhadap Orang yang Sakit, Euthanasia dan
Aborsi, Tinjauan Konsep Kedokteran Islam, Aplikasi Kedokteran Syariah terhadap
Pelayananan di Rumah Sakit, Shalat dalam Keadaan Sakit, Praktek Menjadi
Imam dan Khatib, Shalat Jenazah dan Etika Bertakziah, Praktek Pengurusan
Jenazah dan Amalan-amalan Setelah Kemaitan, Sahum dalam Keadaan Sakit,
Pengenalan Kedokteran Syariah, Manasik Haji, PerananIjtihad dalam Menangani Masalah Kedokteran,
Akhlak terhadap Pasien dan Keluarga yang sedang Menghadapi Sakaratul Maut,
Tugas Dokter, Bahasa Arab, Doa-doa yang Dapat Menjadi Amalan Bagi Profesi
Dokter, Tahsin Al-Qur’an, Program Orientasi Pesantren, Parade Ceramah.
Sumber:
unisba.ac.id