Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa (Untirta) melakukan diskusi terkait penguatan teknis blinded learning /e-learning dengan tim
teknis dari South east asian minister
open learning centre (Seamolec) di ruang rapat gedung Rektorat kampus
Pakupatan kota Serang Banten (13/05/19).
Pada pertemuan ini dimanfaatkan untuk mempresentasikan
keadaan ril teknologi informasi yang dimiliki Untirta, melakukan sharing
pengalaman tentang pelaksanaan teknis e-learning
yang baik, dimulai dari sistem yang akan dipakai, jaringan komputer yang
mendukung/support, otorisasi user seperti single sign on atau multiple
sign on. Adapun diskusi ini dipimpin oleh Dr. H. Fatah Sulaeman, MT selaku
Wakil Rektor bidang Akademik Untirta, dihadiri oleh para wakil dekan bidang
akademik dari Fakultas yang ada di Untirta, para tim teknis Seamolec, lembaga
penjaminan mutu (LP3M) Untirta, perwakilan unit pelayanan teknis (UPT) pusat
data dan informasi (Pusdainfo) dan para perwakilan dari fakultas yang memiliki
kemahiran dalam teknologi informasi (TI).
Wakil Rektor bidang
akademik Untirta menyampaikan bahwa blinded learning / e-learning untuk
mahasiswa/i Untirta akan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2019 yang
tepatnya pada bulan Agustus, Untirta menggandeng Seamolec dalam hal penguatan
teknis karena mereka sudah berpengalaman dalam hal e-learning, adapun kontennya
akan diisi oleh Untirta. Beliau menerangkan bahwa pelaksanaan e-learning ini
sudah tercantum dalam surat keputusan (SK) Rektor, sesuai yang ada pada SK
Rektor di pasal 8 penyelenggaraan mata kuliah yang menggunakan sistem pembelajaran
e-learning adalah mata kuliah yan gtercantum dalam kurikulum sesuai dengan
kegiatan akademik yang terjadwal dalam semester yang berjalan. Untuk
pelaksanaannya pada tahap permulaan ini setiap Prodi wajib menetapkan 1 mata
kuliah umum dan 3 mata kuliah intinya menggunakan sistem e-learning, dengan
komposisi paling banyak 70 % e-learning dan 30% tatap muka.
Sumber: untirta.ac.id